Feasibility of Lexicon Reading Materials of Labuhanbatu Utara Local Wisdom in Senior High School (SMAN) 1 Kualuh Selatan

Kursitasari Kursitasari, Khairil Ansari, Evi Eviyanti

Abstract


This study aims to discuss about feasibility of lexicon reading materials of Labuhanbatu Utara local wisdom in senior high school (SMAN) 1 Kualuh Selatan. The research location will be carried out in Labuhanbatu Utara regency precisely in Kualuh Selatan Sub-District consisting of twelve villages. The result shows that Labuhanbatu Utara's local wisdom lexicon is obtained based on six types of local wisdom, namely the quality of bordah kualuh art, endeng-endeng art, sinandong art, cenggok-cenggok tradition, mengupah-upah tradition, and Labuhanbatu Utara’s food. The six types of local wisdom above can be grouped into two types of arts and traditions. From the results of the research on noun lexicons there are 72 lexicons of all of Labuhanbatu Utara's local wisdom, and there are 45 lexicons from all the local wisdom of Labuhanbatu Utara.

Keywords


lexicon reading materials; Labuhanbatu Utara local wisdom; Senior High School (SMAN) 1 Kualuh Selatan

Full Text:

PDF

References


Adisaputera, Abdurahman. (2009). Potensi Kepunahan Bahasa Pada Komunitas Melayu Langkat di Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Jurnal Logat Volume V No. 1 April 2009. Medan: Universitas Sumatera Utara. pp.45-55.

Albertus, D.K. 2010. Pendidikan Karakter, Strategi Pendidikan Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Alwi, Dardjowidjojo, Lapoliwa, dan Moeliono. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Al-Gayoni, Yusradi Usman. (2010). Penyusutan Tutur dalam Masyarakat Gayo: Pendekatan Ekolinguistik. Tesis. Medan: Sekolah Pascarjana USU. 2012. Ekolinguistik. Jakarta: Pang Linge Bekerjasama dengan Research Center for Gayo (RCfG).

Amri, Yusni Khairul. (2011). Tradisi Lisan Upacara Perkawinan Adat Tapanuli Selatan (Pemahaman Leksikon pada Remaja di Padang Sidempuan). Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Aryaningsih, dkk. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Membaca Sastra Indonesia dan Perangkat Penilaian Autentik Siswa Kelas VII Semester I SMP Negeri 8 Denpasar. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Denpasar. UPG. 40-52.

Bintz, William. P. (2011). Teaching Vocabulary Across The Curriculum. Middle School Journal. pp. 44-53.

Cahyono, Bambang Yudi. (2008). The Teaching Of EFL Vocabulary in The Indonesian Context The State of The Art. TEFLIN Journal, Vol. 19. No. 1. Hlm 1-17.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. [edisi revisi]. Jakarta: Rineka Cipta.

____. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: RinekaCipta.

Chomsky, Noam. 2000. New Horizon in the Study of Language and Mind. Cambridge: Cambridge University Press.

Crystal, David. 2008. A Dictionary of Linguistics and Phonetics 6 Edition. United Kigdom: Blackwell Publishing.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Denzin dan Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Translated by Dariyatno, Fata, Abi, dan Rinaldi).

Fajarini, U. 2014. Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter. Universitas Islam Negeri ( UIN). Jakarta. Diakses pada tanggal 20 October 2018.

Fill, Alwin and Peter Mühlhäusler. 2001. The Ecolinguistics Reader Language,Ecology and Environment. London: Continuum.

Handayani, Dona. (2012). Tradisi Ritual Lukah Gilo pada Masyarakat Suku Boai Provinsi Riau. Tesis. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Haugen, Einar. (1972). “The Ecology of Language”. The Ecology of Language. Ed.Anwar S. Dil. California: Stanford University. 325-339.

Harjanto. 2006. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Jabrohim. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.

Kaldum, Muhammad Ibnu. 2016. Tingkat Keterbacaan Wacana Nonfiksi pada Buku Teks Bahasa Indonesia Pegangan Siswa SMA Kelas X Kurikulum 2013 dengan Menggunakan Metode Grafik Fry. Jurnal Humanika (online). Volume 16, Nomor 1, (http://ojs.uho.ac.id, diakses 18 Maret 2019).

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Kusmarwanti, dkk. (2012). Pengembangan Model Pembinaan Menulis Karya Sastra bagi Anak dan Remaja. Jurnal Fenolingua. Diakses tanggal 30 Maret 2019.

Lindo, AnnaVibeke dan Jeppe Bundsgaard. (2000). Dialectical Ekolinguistics Three Essays for the Symposium 30 Years of Language and Ecology in Graz December 2000. Austria: University of Odense Research Group for Ecology, Language and Ecology.

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mbete, Aron Meko. (2002). Ungkapan-ungkapan Dalam Bahasa Lio dan Fungsinya dalam Melestarikan Lingkungan. Jurnal Linguistika, Vol. 19

No. 17, September 2002. Bali: Udayana.

_____(2008). Problematika Keetnikan dan Kebahasaan dalam Persfektif Ekolinguistik. Disampaikan dalam Seminar Nasional Budaya Etnik III, Diselenggarakan oleh USU. Diakses tanggal 5 desember 2018.

Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

_____2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. [Edisi Revisi]Bandung: Rosdakarya.

Mukarto, F.X. (2005). Assessing the Depth of Second Language Vocabulary Knowledge. Singapore: Presented at the 38th RELC Internasional Seminar. SEAMEO Regional Language Centre. Vol. 8. No. 3. pp. 152-169.

Mulyani, Mimi (2012). Model Pembelajaran Menulis Berbasis Kearifan Lokal yang Berorientasi Pendidikan Karakter. Diakses dari http://www.jurnalpena.com/index.php/artikel/55-model pembelajaranmenulis-berbasis-kearifan-lokal-yang-berorientasi-pendidikan-karakter. Diakses tanggal 5 desember 2018.

Nation, I.S.P. (2002). Best Practice in Vovabulary Teaching and Learning. Dalam J.C. Richards & W.A. Renandya (Eds) Metodology in Language Teaching: an Anthology of Current Practice. Cambridge University Press.

____ (2006). How Large a Vocabulary is Needed for Reading and Listening. The Canadian Modern Language Review/ La Revue Cannadienne des langues vivantes. Vol. 63. No. 1. pp. 60-82

Nunan, David. 1991. Language Teaching Methodology. New York: Prentice-Hall. Inc.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.

Oxford, Rebecca dan David Crookall. (1990). Vocabulary Learning: A Critical Analysis of Techniques. Test Canada Journal/ Revue TesI Du Canada. Vol. 7. No. 2. pp.9-30.

Palmer, F.R. 1976. Semantics a New Outline. Cambridge University.

Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2011. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pramesti, Utami Dewi. (2015). Peningkatan Pengusaan Kosakata Bahasa Indonesia dalam Keterampilan Membaca Melalui Teka-teki Silang. Jurnal Puitika. Volume 11. No. 1. pp 82-93

Rasna, I Wayan. (2010). Pengetahuan dan Sikap Remaja Terhadap Tanaman Obat Tradisional di Kabupaten Buleleng dalam Rangka Pelestarian Lingkungan: Sebuah Kajian Ekolinguistik. Jurnal Bumi Lestari. Volume 10 No. 2. 321-332.

Ratna, Nyoman Kutha. 2005. Sastra dan Cultural Studies. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

____. 2007. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Richards, Jack C. dan Willy A Renandya. 2002. Methodology in Language Teaching: An Anthology of Current Practice. New York: Cambridge University Press.

Ricklefs, Robert E. 1976. The Economy of Nature A Textbook in Basic Ecology. New York: Chiron Press Incorporated.

Robihim. (2008). Analisis Metode Belajar Kosakata. Lingua Cultura. Vol. 2. No. 2. pp. 188-203.

Saebani, Beni Ahmad dan Affidudin. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Sibarani, Robert. 1997. Leksikografi. Medan: USU Press.

____. 2012. Kearifan Lokal. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).

Subroto, Edi D. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: UNS Press.

Subiyanto, Agus. 2008. Ekolinguistik dan Model Penerapannya. Diponegoro: Universitas Diponegoro.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

_____2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukhrani, Dewi. (2010). Leksikon Bahasa Gayo dalam Lingkungan Kedanauan Lut Tawar: Kajian Ekolinguistik. Jurnal Ilmiah Ilmu Bahasa. Tahun 7 Nomor 1. 40-57. ISSN 1693-

Medan: Ikatan Alumni Linguistik dengan Program Studi Linguistik SPs USU.

Sutarno. 2008. Pendidikan Multikultular. Bahan Ajar Cetak-Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Umiyati, Mirsa. (2011). Ketahanan Khazanah Lingual Pertanian Guyub Tutur Bahasa Bima dalam Persfektif Ekolinguistik Kritis. International Seminar ”Language Maintenance and Shift” July 2, 2011. Master Program in Linguistics. Diponegoro University.

Wagiran. (2012). Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-nilai Karakter Berbasis Budaya). Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, No. 3.

Wati, Erna. (2013). Leksikon Ekologi Kesungaian Lau Bingei: Kajian Ekolinguistik. Jurnal Metamorfosa. Volume 2. No.1




DOI: https://doi.org/10.33258/birle.v2i3.417

Article Metrics

Abstract view : 170 times
PDF - 182 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License